Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 16:29:13【Resep】296 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(13457)
Artikel Terkait
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
- Grab tanggapi rencana pemerintah terbitkan perpres kesejahteraan ojol
- Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
- BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan
- ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
Resep Populer
Rekomendasi

Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya

36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun

500 penjamah makanan SPPG di Tangerang sudah bersertifikat

Hari ini Senin 27/10, On Time Performance Kereta Kembali Pulih

Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup

Bukan sekadar pesta kostum, ini sisi positif Halloween yang jarang diketahui

Perjalanan dua KA di Jember alami keterlambatan akibat banjir Semarang

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa